Seharusnya dia ada disana. Menatapi rindu senja menelan sosok itu dalam pelukannya.
Seharusnya dia ada disana. Menatapi sosok itu bergerak
lembut diantara keramaian.
Seharusnya dia ada disana. Berlari meraup semua inspirasi
yang lama telah ditelan kenangan.
Seharusnya dia ada disana....
Sebaliknya, dia ada disini membiarkan pensilnya mengisi
ribuan kertas tak terbaca.
Dia ada disini tersenyum lembut menatapi sosok itu dalam angannya.
Dia ada disini sibuk menata ulang serpihan tulisan tak
terurus.
Dia ada disini merapikan sejuta huruf tanpa judul.
Dia... ya sosok itu, dipilih di tengah keramaian.
Dipilih tanpa basa-basi.
Dipilih tanpa berpikir.
Dipilih karena dia... seseorang yang lain.
No comments:
Post a Comment